"Unruly passengers" adalah penumpang yang gagal mematuhi aturan perilaku di bandara atau di atas pesawat atau untuk mengikuti instruksi dari staf atau kru bandara dengan demikian mengganggu ketertiban dan disiplin di bandara atau pada pesawat udara(ICAO).
Ada kekhawatiran yang meningkat dari maskapai penerbangan, pemerintah dan penumpang terhadap peningkatan frekuensi dan keparahan insiden-insiden yang melibatkan kekerasan terhadap kru dan penumpangnya, pelecehan dan ketidakmampuan untuk mematuhi instruksi keselamatan dan kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh minoritas penumpang, insiden ketidakpatuhan (unruly) memiliki dampak yang tidak proporsional, mengancam keamanan, mengganggu penumpang dan kru lainnya dan menyebabkan keterlambatan dan gangguan. Namun, karena celah-celah dalam hukum penerbangan internasional yang ada, pelanggaran seperti itu sering tidak dihukum.
Bagaimana IATA menangani masalah unruly passengers ?
Pada IATA AGM ke-70 pada Juni 2014, industri dengan suara bulat mengadopsi sejumlah prinsip utama (set of core principles) untuk menangani masalah perilaku penumpang yang tidak patuh. Untuk mendukung prinsip-prinsip ini, IATA telah menerbitkan dokumen tingkat tinggi “Perjalanan udara yang lebih aman dan lebih menyenangkan bagi semua orang" - Strategi untuk mengurangi masalah penumpang yang tidak patuh dan mengganggu”, yang menggunakan contoh-contoh praktik yang baik untuk menggambarkan langkah-langkah praktis yang harus diambil untuk secara signifikan mengurangi masalah penumpang yang tidak patuh dan mengganggu, termasuk mendesak pemerintah untuk:
- Mengkomunikasikan jenis-jenis perilaku yang dilarang di atas pesawat dan konsekuensi hukum dan lain-lain dari tingkah laku tersebut sesuai dengan Standar dan Praktek Disarankan dalam Annex 9 - Fasilitasi - Konvensi Chicago;
- Untuk meratifikasi MP14, dengan demikian menghapus hambatan untuk penuntutan/ tindakan penegakan hukum;
- Untuk meninjau jenis-jenis tindakan penegakan hukum yang ada, sesuai dengan keparahan insiden, termasuk sanksi sipil dan sanksi administratif seperti denda yang dapat dikeluarkan untuk memastikan ada konsekuensi terhadap perilaku seperti menurut ICAO Doc.10117; dan
- Untuk mendukung pekerjaan maskapai penerbangan dan pemangku kepentingan industri lainnya untuk mencegah insiden penumpang yang tidak patuh dan mengganggu.
Untuk membantu maskapai anggotanya dalam pencegahan dan manajemen insiden penumpang yang tidak patuh, IATA telah mengembangkan bimbingan dan pelatihan yang luas, misalnya dalam teknik "de-escalation" dan "Layanan alkohol yang bertanggung jawab selama penerbangan".
IATA juga bekerja sama dengan bandara, pengecer bebas pajak (duty-free retailers) dan kelompok lain untuk memastikan penjualan dan pemasaran alkohol yang bertanggung jawab untuk menghindari insiden penumpang yang tidak patuh akibat mabuk.
Selain itu, IATA berpartisipasi dalam kampanye kesadaran masyarakat yang mendorong konsumsi alkohol yang bertanggung jawab sebelum bepergian dengan pesawat, seperti “Fly Safely”, “Drink Responsibly”, "One Too Many" dan IATA juga bekerja dengan mitra untuk menyoroti jenis-jenis perilaku yang dilarang di atas pesawat dan mendukung kampanye #notonmyflight yang diluncurkan oleh Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA).
Sumber: IATA
Gambar oleh theweek