Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Kronologi Singkat Insiden


Penerbangan: Air India Flight AI171, menggunakan Boeing 787‑8 Dreamliner (registrasi VT‑ANB), lepas landas dari Ahmedabad menuju London Gatwick pada pukul 13:38 IST (08:08 UTC) 12 Juni 2025. (people) (wikipedia)

Penumpang dan kru: 230 penumpang dan 12 awak, total 242 orang – terdiri dari 169 warga India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada. (people)

Kecepatan dan Ketinggian: Hanya beberapa detik setelah lepas landas, sinyal pesawat hilang pada ketinggian sekitar 160 m dan kecepatan vertikal -475 fpm .

Lokasi jatuh: Pesawat menabrak gedung asrama B. J. Medical College di Meghaninagar, sebuah kawasan pemukiman hanya 1,4 km dari runway.(wikipedia)


Korban dan Kondisi di Lokasi

Jumlah total korban jiwa mencapai 241 orang di dalam pesawat dan 28 jiwa di darat, serta 60+ orang luka‑luka. (wikipedia)

Satu penumpang selamat: Seorang warga Inggris‑India bernama Vishwash Kumar Ramesh, duduk di kursi 11A, berhasil melarikan diri dan sekarang dirawat di rumah sakit.

Korban tewas di darat termasuk mahasiswa kedokteran yang sedang makan siang, dengan kondisi luka bakar parah dan banyak korban tertimbun reruntuhan .


Respons dan Usaha Pertolongan

Tim penyelamat: Lima tim pemadam kebakaran dan puluhan ambulan segera dikerahkan; penyisiran lokasi berlangsung oleh tentara India dan tim forensik untuk mengidentifikasi korban .

Pejabat tinggi: PM Narendra Modi dan Menteri Penerbangan Ram Mohan Naidu Kinjarapu serta Menteri Dalam Negeri Amit Shah langsung turun ke lokasi insiden untuk mengarahkan evakuasi dan penyelidikan. (cbs)   

Pesawat dan Sejarah Operasional

Pesawat VT‑ANB sudah beroperasi sejak 2013, dan terakhir terlihat beroperasi dalam rute Melbourne–Delhi beberapa hari sebelum kecelakaan. (news

Ini merupakan kecelakaan fatal pertama yang melibatkan Boeing 787 Dreamliner sejak digunakan secara komersial sejak 2011. (washingtonpost)

Penyebab Potensial dan Penyelidikan

Hipotesis awal: Dugaan ada kegagalan engine dan/atau masalah flap saat lepas landas – flap dan gear tampak belum sesuai dengan profil naik-tipikal, menurut rekaman dan analis seperti Ahmed Busnaina. (northeastern

Kotak hitam: Satu dari dua black box telah diangkat dari lokasi, dan tim dari AAIB (India), NTSB (AS), dan UK AAIB sudah berada di lokasi untuk membantu analisis.

Grounding potensial: Pemerintah India sedang mempertimbangkan penarikan sementara semua Boeing 787 Air India untuk pemeriksaan perawatan menyeluruh.(reuters)


Gambar : 
Category: articles
Pengertian National Logistics Ecosystem (NLE)

National Logistics Ecosystem (NLE) adalah sebuah platform digital holistik yang dirancang untuk menyederhanakan, mengintegrasikan, dan mempercepat seluruh tahapan logistik di Indonesia — mulai dari kedatangan kendaraan pengangkut (kapal, kontainer, kargo udara) hingga distribusi akhir ke gudang atau pabrik.(beacukai)

National Logistics Ecosystem (NLE) merupakan sistem terpadu yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengintegrasikan seluruh proses logistik mulai dari hulu hingga hilir secara digital dan efisien. NLE bertujuan menyederhanakan proses bisnis logistik, menghilangkan duplikasi, mempercepat arus barang, dan menurunkan biaya logistik nasional yang selama ini masih relatif tinggi, yaitu sekitar 23,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan target penurunan menjadi sekitar 17% PDB. (thestar)

Sistem ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan (Bea Cukai), serta pelaku usaha logistik dan perdagangan. Dengan NLE, proses perizinan, pengiriman, pemeriksaan dokumen, dan pengelolaan logistik dilakukan secara terintegrasi dan digital, sehingga mempercepat dan mempermudah arus barang di seluruh wilayah Indonesia.

Secara lebih khusus, NLE menyelaraskan arus barang (flow of goods) dan alur dokumen (flow of documents) melalui kolaborasi intensif antara lembaga pemerintah (Customs, Karantina, Perhubungan, dll) dan sektor swasta (logistik, transport, pergudangan). Sistem ini membasmi duplikasi, mempercepat proses administrasi, dan mengandalkan teknologi informasi modern seperti sistem Single Submission (SSm), single billing, serta digital tracking & trace. (beacukai)


Empat Pilar NLE


  1. Simplifikasi Proses Bisnis: Dokumen pengangkutan, perizinan, bea cukai, karantina, dan lainnya cukup disubmit satu kali melalui INSW (Indonesia National Single Window), tidak perlu bolak-balik ke instansi terkait. (ekon) (mag)
  2. Kolaborasi Platform Logistik: Integrasi antara penyedia layanan logistik: transportasi, gudang, shipping line. Ada fasilitas bidding, cost calculator, akses pembiayaan perdagangan, serta sistem national track & trace secara real-time. (media keuangan)
  3. Simplifikasi Pembayaran: Semua biaya terkait kedatangan/pemberangkatan kapal atau pesawat dapat dibayar sekali melalui sistem single billing — jauh lebih efisien.
  4. Penataan Tata-Ruang di Terminal & Pelabuhan: Pembagian zonasi operasional di terminal kontainer, modernisasi “autogate” berbasis QR, serta integrasi jalur rel kereta dengan pelabuhan demi kelancaran distribusi. (kompas)


Fungsi National Logistics Ecosystem (NLE)

  • Menyederhanakan proses logistik dengan mengintegrasikan berbagai sistem dan layanan yang sebelumnya terpisah dan berbelit-belit.
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengelolaan logistik nasional.
  • Mempercepat arus barang dan dokumen melalui digitalisasi dan otomatisasi proses.
  • Mengurangi biaya logistik yang selama ini menjadi salah satu kendala utama daya saing produk Indonesia di pasar domestik dan internasional.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam rantai pasok dan perdagangan.
  • Mendukung pengembangan infrastruktur logistik dan konektivitas antar wilayah (spl)

Manfaat National Logistics Ecosystem (NLE)

  • Pengurangan biaya logistik secara signifikan, diperkirakan dapat menghemat hingga Rp402 miliar per tahun melalui efisiensi proses seperti pengeluaran surat jalan dan dokumen kontainer yang kini dapat diakses secara online selama 24 jam.
  • Penghematan waktu hingga 91% dalam proses pengurusan dokumen dan pengiriman barang, yang sebelumnya memakan waktu lama karena prosedur manual dan jam kerja terbatas.
  • Peningkatan kapasitas dan kualitas layanan pelabuhan, misalnya pelabuhan di Jakarta International Container Terminal (JICT) yang mampu melayani kapal peti kemas besar berkapasitas 16.000 TEUs, menunjukkan kesiapan infrastruktur yang mendukung NLE.
  • Meningkatkan daya saing produk nasional dengan mempercepat distribusi dan menurunkan biaya logistik.
  • Mempermudah akses dan koordinasi antar stakeholder dalam rantai pasok, termasuk pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga terkait.

Cara Kerja National Logistics Ecosystem (NLE)

  • NLE bekerja dengan mengintegrasikan berbagai proses logistik melalui platform digital yang terhubung antarinstansi dan pelaku usaha, meliputi:Sistem pengajuan dan penerbitan dokumen secara online, seperti surat jalan, surat muat, dan izin ekspor-impor yang sebelumnya harus dilakukan secara manual dan terpisah di berbagai instansi.
  • Integrasi data dan informasi antar kementerian/lembaga, sehingga mempercepat proses pemeriksaan dan pengawasan barang.
  • Digitalisasi proses pemeriksaan di pelabuhan dan terminal, yang mengurangi waktu tunggu kapal dan bongkar muat.
  • Koordinasi lintas sektor untuk sinkronisasi regulasi dan kebijakan, menghilangkan tumpang tindih dan hambatan birokrasi yang selama ini menjadi kendala utama.
  • Penggunaan teknologi informasi untuk monitoring arus barang secara real-time, sehingga memudahkan pengambilan keputusan dan penanganan masalah secara cepat.

Kendala dalam Penerapan National Logistics Ecosystem (NLE)
Meskipun NLE telah menunjukkan perkembangan positif, terdapat beberapa kendala yang masih harus diatasi, antara lain:
  • Kendala regulasi dan sinkronisasi kebijakan antar kementerian/lembaga yang belum sepenuhnya selaras dengan tujuan NLE, sehingga masih ada hambatan birokrasi dan prosedur yang rumit.
  • Infrastruktur logistik yang belum merata dan kurang memadai di beberapa wilayah, terutama daerah terpencil dan kepulauan, yang menghambat konektivitas dan distribusi barang.
  • Adopsi teknologi dan digitalisasi yang belum merata di kalangan pelaku usaha, terutama UMKM dan perusahaan kecil menengah yang masih terbatas akses dan kemampuan digitalnya.
  • Koordinasi antar stakeholder yang kompleks, mengingat banyaknya pihak yang terlibat dalam rantai pasok nasional.
  • Kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang mampu mengelola dan mengoperasikan sistem digital NLE secara optimal.

Terobosan yang Perlu Diambil
Untuk mengatasi kendala tersebut dan memaksimalkan manfaat NLE, beberapa terobosan yang perlu dilakukan adalah:
  • Percepatan harmonisasi regulasi dan kebijakan lintas kementerian/lembaga agar proses logistik menjadi lebih lancar dan tidak terhambat birokrasi.
  • Pengembangan dan pemerataan infrastruktur logistik, khususnya transportasi dan pelabuhan di wilayah luar Jawa dan daerah kepulauan, untuk memperkuat konektivitas nasional.
  • Peningkatan kapasitas dan literasi digital pelaku usaha, termasuk UMKM, agar mereka dapat memanfaatkan platform NLE secara optimal dalam kegiatan bisnisnya.
  • Penguatan kolaborasi dan sinergi antar stakeholder, baik pemerintah, swasta, dan asosiasi usaha untuk mendukung implementasi NLE secara berkelanjutan.
  • Pemanfaatan teknologi terkini seperti big data, AI, dan IoT untuk meningkatkan monitoring, prediksi kebutuhan logistik, dan efisiensi operasional.
  • Peningkatan transparansi dan akuntabilitas sistem untuk mencegah praktik korupsi dan penyalahgunaan dalam rantai pasok.

Contoh Nyata Penerapan NLE di Indonesia

  • Pelabuhan Tanjung Priok, Perak, Belawan, Makassar, dan lainnya: sudah integrasi layanan SSm QC, SSm Pengangkut, dan layanan perizinan lainnya
  • Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Juanda, Kualanamu, Sultan Hasanuddin, Hang Nadim: sukses menekan waktu dan biaya pemeriksaan kargo, meningkatkan keamanan dan efisiensi. (customspedia)
  • Cikarang Dry Port: mendemonstrasikan dry-port yang diintegrasikan melalui NLE, menunjang percepatan clearance dan meminimalkan kemacetan.
  • Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia): penggabungan induk BUMN ke dalam NLE meningkatkan konektivitas infrastruktur maritim nasional.

National Logistics Ecosystem (NLE) merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia untuk mereformasi sistem logistik nasional dengan pendekatan digital dan integratif. Dengan NLE, diharapkan biaya logistik dapat ditekan, waktu pengiriman dipercepat, dan daya saing produk nasional meningkat. Meskipun masih menghadapi berbagai kendala, terobosan dalam regulasi, infrastruktur, digitalisasi pelaku usaha, dan kolaborasi multisektor menjadi kunci keberhasilan implementasi NLE ke depan. Sebagai pelaku usaha dan pengamat, saya melihat NLE sebagai fondasi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih efisien dan kompetitif di era globalisasi.


Gambar oleh:
Category: articles
Dengan ancaman terhadap penerbangan yang terus berkembang, TSA berfokus pada pengembangan teknologi keamanan mutakhir generasi berikutnya. Seiring dengan upaya TSA untuk terus meningkatkan standar keamanan penerbangan, TSA berkomitmen untuk mendapatkan teknologi terbaik guna meningkatkan keamanan dan meningkatkan pengalaman penumpang.

Jalur Penyaringan Otomatis (ASLs)

Jalur Pemeriksaan Otomatis adalah teknologi pada tempat pemeriksaan keamanan yang mutakhir guna meningkatkan efisiensi keamanan sekaligus mengurangi waktu yang dihabiskan oleh para penumpang selama proses pemeriksaan keamanan. Jalur ini saat ini sudah terdapat di bandara-bandara seperti di New York, Los Angeles, Las Vegas, Dallas, Chicago, Minneapolis, Miami, Houston, Newark, Seattle, dan Atlanta.





Tomografi Terkomputasi

Tomografi terkomputasi (computed tomography/CT), awalnya dikenal sebagai computed axial tomography (CAT), adalah sebuah metode penggambaran medis menggunakan tomografi di mana pemrosesan geometri digunakan untuk menghasilkan sebuah gambar tiga dimensi bagian dalam sebuah objek dari satu seri besar gambar sinar-X dua dimensi diambil dalam satu putaran "axis".

Kata tomografi berasal dari bahasa Yunani tomos (potongan) dan graphia (penggambaran). CT menghasilkan satu seria gambar axial yang dapat dimanipulasi, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai "windowin", untuk menghasilkan gambar dalam bidang yang berbeda.

Apa itu CT?

CT adalah peralatan pemindaian sinar X di tempat pemeriksaan keamanan penerbangan terbaru untuk meningkatkan kemampuan deteksi ancaman untuk bagasi kabin. Teknologi ini mirip dengan teknologi CT yang digunakan di bidang medis dan penelitian menunjukkan bahwa CT adalah teknologi paling penting yang tersedia saat ini untuk tempat pemeriksaan keamanan penerbangan bandara.

Teknologi pemeriksaan TSA saat ini untuk tas jinjing menggunakan gambar 2-D. Teknologi CT menerapkan algoritme canggih untuk mendeteksi bahan peledak dan ancaman lainnya dengan membuat gambar 3-D yang dapat dilihat dan diputar 360 derajat untuk analisis menyeluruh.

Jika sebuah tas memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, petugas TSA akan memeriksanya untuk memastikan tidak ada barang terlarang di dalamnya.

Keunggulan CT

Teknologi CT memberikan peningkatan deteksi terhadap barang-barang yang mengancam. Seperti teknologi CT yang sudah ada yang digunakan untuk bagasi terdaftar, mesin ini membuat gambaran yang jelas tentang isi tas sehingga komputer dapat secara otomatis mendeteksi bahan peledak, termasuk cairan.

Di masa depan, tujuannya adalah untuk menjaga laptop dan cairan 3-1-1 di dalam tas selama pemeriksaan di tempat pemeriksaan keamanan penerbangan. Di bawah prosedur pemeriksaan saat ini untuk teknologi ini, laptop diizinkan untuk tetap berada di dalam tas untuk pemeriksaan.


Sumber: TSA (Tanggal akses 10 Juni 2025. jam 13.38 WITA)
Gambar oleh: El gringo dan Hilmi Işılak

Category: articles
Industri penerbangan global terus bertransformasi dengan cepat di tahun 2025. Dari ekspansi rute internasional hingga inovasi teknologi dan kebijakan pemerintah yang mendukung, dunia penerbangan menghadirkan berita menarik yang layak untuk disimak. Berikut adalah rangkuman update terbaru.

Ekspansi Rute Internasional: AirAsia dan Etihad Airways

AirAsia: Menambah Rute Internasional
Indonesia AirAsia berencana menambah rute internasional baru pada tahun 2025. Rute yang akan dibuka antara lain Jakarta - Darwin yang mulai beroperasi pada 22 Maret 2025, serta rencana ekspansi ke Australia dan India. Selain itu, AirAsia juga akan menambah armada pesawat hingga mencapai 30 unit untuk mendukung ekspansi ini. (ANTARA News; Bisnis.com)

Etihad Airways: Penerbangan Harian ke Bali
Etihad Airways akan meningkatkan frekuensi penerbangan ke Bali mulai April 2025. Setelah sebelumnya hanya empat kali seminggu, penerbangan ke Bali akan dilayani setiap hari, sementara penerbangan ke Jakarta akan menjadi dua kali sehari. Maskapai asal Uni Emirat Arab ini juga berencana membuka rute baru ke Medan pada Oktober 2025. (detikcom)

Kebijakan Pemerintah: Penurunan Harga Tiket Pesawat

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan telah menetapkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14 persen selama masa Angkutan Lebaran 2025. Kebijakan ini berlaku untuk penerbangan dari 24 Mret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket dari 1 Maret hingga 7 April 2025. Langkah ini diambil untuk meringankan beban masyarakat yang ingin merayakan Idul Fitri di kampung halaman. (kemenhub)

Garuda Indonesia: Penambahan Armada Pesawat

Garuda Indonesia berencana menambah 20 pesawat baru sepanjang tahun 2025 untuk mengakomodir permintaan penumpang. Sebagian besar pesawat baru ini akan didominasi oleh pesawat buatan Boeing, dengan komposisi sekitar 15-16 pesawat dari Boeing dan sisanya dari Airbus. Penambahan armada ini mencakup pesawat berjenis wide body dan narrow body.(Ulasan; Bisnis; ANTARA News)

Tren Global: Inovasi dan Teknologi dalam Penerbangan

Teknologi Ramah Lingkungan

Maskapai penerbangan semakin fokus pada teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon. Penggunaan pesawat dengan efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dan pengembangan bahan bakar alternatif menjadi prioritas utama. Inovasi ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga mengurangi biaya operasional maskapai.

Digitalisasi Layanan Pelanggan
Digitalisasi layanan pelanggan semakin berkembang dengan penerapan teknologi seperti aplikasi mobile untuk check-in, pemantauan status penerbangan, dan layanan pelanggan berbasis AI. Hal ini memudahkan penumpang dalam merencanakan perjalanan dan meningkatkan pengalaman mereka selama di bandara dan dalam penerbangan.

Prediksi Tren Penerbangan 2025
  • Peningkatan Permintaan Perjalanan Bisnis: Dengan membaiknya kondisi ekonomi global, permintaan untuk perjalanan bisnis diperkirakan akan meningkat, mendorong maskapai untuk menambah frekuensi penerbangan ke kota-kota bisnis utama.
  • Fokus pada Keamanan dan Kesehatan: Maskapai dan bandara akan terus memperkuat protokol kesehatan dan keselamatan untuk memastikan kenyamanan penumpang, termasuk peningkatan sistem penyaringan udara dan kebersihan fasilitas.
  • Pengembangan Infrastruktur Bandara: Untuk mengakomodir lonjakan jumlah penumpang, banyak bandara di seluruh dunia sedang dalam tahap ekspansi dan modernisasi, termasuk peningkatan kapasitas terminal dan fasilitas penunjang lainnya.

Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh dinamika bagi industri penerbangan. Dari ekspansi rute internasional oleh maskapai besar hingga kebijakan pemerintah yang mendukung masyarakat, sektor ini menunjukkan pemulihan dan pertumbuhan yang signifikan. Teknologi dan inovasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan memenuhi harapan penumpang. Bagi Anda yang merencanakan perjalanan, tetap update dengan informasi terbaru untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam setiap penerbangan.


Foto oleh:
Category: articles
Kenikmatan merokok, terutama bagi mereka yang sudah menjadi perokok sering dikaitkan dengan efek rasa nyaman, senang atau meningkatkan energi karena pengaruh nikotin. Meskipun efeknya bersifat sementara, bagi beberapa orang, merokok dapat menjadi cara untuk meredakan stres atau memberikan rasa penghiburan.

Efek positif seperti rasa senang, puas, dan energi yang meningkat akibat merokok hanya bersifat sementara. Setelah nikotin dalam darah berkurang, efek-efek ini juga akan hilang, dan perokok mungkin kembali merasa tidak nyaman, sehingga mendorong mereka untuk merokok lagi (sumber: halodoc.com).

Saat ini telah bermunculan beragam rokok elektronik atau biasa disebut vape. Banyak yang menganggap rokok elektronik (vape) sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional.

Apakah rokok elektronik (vape) lebih aman daripada rokok konvensional? Silakan tanya kepada dokter terdekat 😊

Lalu bagaimanakah aturan membawa rokok elektronik (vape) dalam penerbangan? Apakah diizinkan?

Berikut beberapa hal yang perlu sobat aviasi wajib ketahui dan patuhi ketika akan bepergian dengan pesawat dan tidak bisa berpisah dengan rokok elektronik alias “vape” :

Rokok elektronik (vape) dapat dibawa penumpang dalam penerbangan, dengan syarat sebagai berikut:
  • Penumpang hanya diijinkan membawa 1 (satu) buah rokok elektronik (vape) dalam penerbangan
  • Rokok elektronik (vape) ditempatkan dalam bagasi kabin atau dalam saku baju/celana … jadi rokok elektronik alias vape hanya boleh dibawa dalam tas yang dibawa masuk ke kabin, mau dipanggul digendong dijinjing atau ditenteng terserah, pokoknya tas yang sobat aviasi bawa sendiri ketika naik pesawat itulah yang dimaksud bagasi kabin… atau dikantongi dalam saku celana atau baju
  • Rokok elektronik (vape) memiliki kapasitas lithium battery maksimal 100 Wh
  • Baterai rokok elektronik (vape) dalam posisi power off, jika rokok elektronik (vape) tidak memiliki tombol power off, maka catridge wajib dilepas dari body rokok elektronik (vape)
  • Cairan isi ulang rokok elektronik (e-liquid) yang dapat dibawa penumpang maksimal 100 ml dan ditempatkan pada botol serta dikemas dalam kantong plastik
  • Apabila rokok elektronik (vape) yang dibawa penumpang tidak memenuhi ketentuan diatas, maka rokok elektronik (vape) dilarang dibawa ke dalam pesawat udara

Selain itu penumpang wajib mengawasi rokok elektronik (vape) yang dibawa, dilarang menggunakan maupun melakukan pengisian ulang (recharge) baterai rokok elektronik (vape) selama penerbangan.

Jika sobat aviasi mulutnya terasa pahit dan tidak tahan ingin merokok, maka merokok dengan rokok elektronik (vape) hanya diizinkan pada area khusus yang disediakan oleh bandar udara (smoking area).

Gimana sobat aviasi, jelaskan? jika kurang jelas silakan isi kolom komentar

Foto oleh:

Sumber:
Surat edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan nomor: SE 12 DJPU Tahun 2024 tentang Ketentuan Rokok Elektronik (vape) yang dibawa penumpang dalam penerbangan [ download sini ]
Category: articles
O
rganisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) telah melakukan Audit Pengawasan Keamanan Penerbangan (Universal Security Audit Programme Continuous Monitoring Approach/(USAP-CMA) pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Kegiatan tersebut tepatnya dilaksanakan pada tangal 24 Juni hingga 5 Juli 2024 lalu, audit dilakukan melalui daftar pertanyaan (Protocol Questions) dan pengawasan operasional di Bandar Udara Soekarno-Hatta Cengkareng dan Bandar Udara Juanda Surabaya.

Tujuan dari audit dan pengawasan ini adalah untuk menilai tingkat kepatuhan terhadap ICAO Annex 17 - Aviation Security dan security related Standards dari ICAO Annex 9 - Facilitation.

Tim ICAO telah mengirimkan hasil Audit Pengawasan Keamanan Penerbangan tersebut dengan nilai Effective Implementation (EI) 88,53%, dan dianggap tidak ada masalah keamanan penerbangan yang signifikan (Significant Security Concern/SSec).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni menyatakan bahwa keberhasilan ini menunjukkan bahwa kinerja keamanan penerbangan Indonesia diakui oleh dunia internasional, terutama dalam hal kepatuhan dan implementasi terhadap Standar dan Rekomendasi keamanan penerbangan Internasional.

Kristi menyatakan bahwa pencapaian nilai EI adalah 88,53%, lebih tinggi dari target rata-rata nilai EI Global Aviation Security Plan (GASeP) tahun 2027, yaitu 75%.

Tim ICAO melakukan audit dengan mengajukan 498 pertanyaan (Protocol Questions) yang merupakan alat utama ICAO untuk menilai efektivitas pelaksanaan audit USAP mencakup 9 (sembilan) area:

1. Regulatory Framework and the National Civil Aviation Security System (LEG);
2. ⁠Training of Aviation Security Personnel (TRG);
3. ⁠Quality Control Functions (QCF);
4. ⁠Airport Operations (OPS);
5. ⁠Aircraft and In Flight Security (IFS);
6. ⁠Passenger and Baggage Security (PAX);
7. ⁠Cargo, Catering and Mail Security (CGO);
8. ⁠Response to Acts of Unlawful Interference (AUI);
9. ⁠Security Aspects of Facilitation (FAL).

Pada tahun 2015, ICAO telah melakukan audit yang sama di Indonesia, yakni Universal Security Audit Programme Continous Monitoring Approach (USAP CMA) dan USAP CMA Limited Scope On-Site Audit of Indonesia pada tahun 2017. Penilaian yang diberikan oleh ICAO juga melebihi nilai Effective Implementation Global Aviation Security Plan (GASeP).

Kristi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan pemangku kepentingan lainnya, serta komunitas pengguna transportasi udara di Indonesia yang mendukung dan mematuhi peraturan keamanan penerbangan.

"Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan semua pihak terkait, dengan harapan keamanan penerbangan terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa pelayanan penerbangan tetap aman, aman, dan nyaman di masa depan."


Sumber artikel dan gambar:
Category: articles
Untuk penerbitan kirimkan artikel, jurnal, opini maupun karya tulis sobat aviasi ke xpapjo@gmail.com
wa