Pengertian National Logistics Ecosystem (NLE)
National Logistics Ecosystem (NLE) adalah sebuah platform digital holistik yang dirancang untuk menyederhanakan, mengintegrasikan, dan mempercepat seluruh tahapan logistik di Indonesia — mulai dari kedatangan kendaraan pengangkut (kapal, kontainer, kargo udara) hingga distribusi akhir ke gudang atau pabrik.(beacukai)
National Logistics Ecosystem (NLE) merupakan sistem terpadu yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengintegrasikan seluruh proses logistik mulai dari hulu hingga hilir secara digital dan efisien. NLE bertujuan menyederhanakan proses bisnis logistik, menghilangkan duplikasi, mempercepat arus barang, dan menurunkan biaya logistik nasional yang selama ini masih relatif tinggi, yaitu sekitar 23,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan target penurunan menjadi sekitar 17% PDB. (thestar)
Sistem ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan (Bea Cukai), serta pelaku usaha logistik dan perdagangan. Dengan NLE, proses perizinan, pengiriman, pemeriksaan dokumen, dan pengelolaan logistik dilakukan secara terintegrasi dan digital, sehingga mempercepat dan mempermudah arus barang di seluruh wilayah Indonesia.
Secara lebih khusus, NLE menyelaraskan arus barang (flow of goods) dan alur dokumen (flow of documents) melalui kolaborasi intensif antara lembaga pemerintah (Customs, Karantina, Perhubungan, dll) dan sektor swasta (logistik, transport, pergudangan). Sistem ini membasmi duplikasi, mempercepat proses administrasi, dan mengandalkan teknologi informasi modern seperti sistem Single Submission (SSm), single billing, serta digital tracking & trace. (beacukai)
Empat Pilar NLE
Fungsi National Logistics Ecosystem (NLE)
Manfaat National Logistics Ecosystem (NLE)
Cara Kerja National Logistics Ecosystem (NLE)
Kendala dalam Penerapan National Logistics Ecosystem (NLE)
Meskipun NLE telah menunjukkan perkembangan positif, terdapat beberapa kendala yang masih harus diatasi, antara lain:
Terobosan yang Perlu Diambil
Untuk mengatasi kendala tersebut dan memaksimalkan manfaat NLE, beberapa terobosan yang perlu dilakukan adalah:
Contoh Nyata Penerapan NLE di Indonesia
National Logistics Ecosystem (NLE) merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia untuk mereformasi sistem logistik nasional dengan pendekatan digital dan integratif. Dengan NLE, diharapkan biaya logistik dapat ditekan, waktu pengiriman dipercepat, dan daya saing produk nasional meningkat. Meskipun masih menghadapi berbagai kendala, terobosan dalam regulasi, infrastruktur, digitalisasi pelaku usaha, dan kolaborasi multisektor menjadi kunci keberhasilan implementasi NLE ke depan. Sebagai pelaku usaha dan pengamat, saya melihat NLE sebagai fondasi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih efisien dan kompetitif di era globalisasi.
Category:
articles
National Logistics Ecosystem (NLE) adalah sebuah platform digital holistik yang dirancang untuk menyederhanakan, mengintegrasikan, dan mempercepat seluruh tahapan logistik di Indonesia — mulai dari kedatangan kendaraan pengangkut (kapal, kontainer, kargo udara) hingga distribusi akhir ke gudang atau pabrik.(beacukai)
National Logistics Ecosystem (NLE) merupakan sistem terpadu yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengintegrasikan seluruh proses logistik mulai dari hulu hingga hilir secara digital dan efisien. NLE bertujuan menyederhanakan proses bisnis logistik, menghilangkan duplikasi, mempercepat arus barang, dan menurunkan biaya logistik nasional yang selama ini masih relatif tinggi, yaitu sekitar 23,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan target penurunan menjadi sekitar 17% PDB. (thestar)
Sistem ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan (Bea Cukai), serta pelaku usaha logistik dan perdagangan. Dengan NLE, proses perizinan, pengiriman, pemeriksaan dokumen, dan pengelolaan logistik dilakukan secara terintegrasi dan digital, sehingga mempercepat dan mempermudah arus barang di seluruh wilayah Indonesia.
Secara lebih khusus, NLE menyelaraskan arus barang (flow of goods) dan alur dokumen (flow of documents) melalui kolaborasi intensif antara lembaga pemerintah (Customs, Karantina, Perhubungan, dll) dan sektor swasta (logistik, transport, pergudangan). Sistem ini membasmi duplikasi, mempercepat proses administrasi, dan mengandalkan teknologi informasi modern seperti sistem Single Submission (SSm), single billing, serta digital tracking & trace. (beacukai)
Empat Pilar NLE
- Simplifikasi Proses Bisnis: Dokumen pengangkutan, perizinan, bea cukai, karantina, dan lainnya cukup disubmit satu kali melalui INSW (Indonesia National Single Window), tidak perlu bolak-balik ke instansi terkait. (ekon) (mag)
- Kolaborasi Platform Logistik: Integrasi antara penyedia layanan logistik: transportasi, gudang, shipping line. Ada fasilitas bidding, cost calculator, akses pembiayaan perdagangan, serta sistem national track & trace secara real-time. (media keuangan)
- Simplifikasi Pembayaran: Semua biaya terkait kedatangan/pemberangkatan kapal atau pesawat dapat dibayar sekali melalui sistem single billing — jauh lebih efisien.
- Penataan Tata-Ruang di Terminal & Pelabuhan: Pembagian zonasi operasional di terminal kontainer, modernisasi “autogate” berbasis QR, serta integrasi jalur rel kereta dengan pelabuhan demi kelancaran distribusi. (kompas)
Fungsi National Logistics Ecosystem (NLE)
- Menyederhanakan proses logistik dengan mengintegrasikan berbagai sistem dan layanan yang sebelumnya terpisah dan berbelit-belit.
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengelolaan logistik nasional.
- Mempercepat arus barang dan dokumen melalui digitalisasi dan otomatisasi proses.
- Mengurangi biaya logistik yang selama ini menjadi salah satu kendala utama daya saing produk Indonesia di pasar domestik dan internasional.
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam rantai pasok dan perdagangan.
- Mendukung pengembangan infrastruktur logistik dan konektivitas antar wilayah (spl)
Manfaat National Logistics Ecosystem (NLE)
- Pengurangan biaya logistik secara signifikan, diperkirakan dapat menghemat hingga Rp402 miliar per tahun melalui efisiensi proses seperti pengeluaran surat jalan dan dokumen kontainer yang kini dapat diakses secara online selama 24 jam.
- Penghematan waktu hingga 91% dalam proses pengurusan dokumen dan pengiriman barang, yang sebelumnya memakan waktu lama karena prosedur manual dan jam kerja terbatas.
- Peningkatan kapasitas dan kualitas layanan pelabuhan, misalnya pelabuhan di Jakarta International Container Terminal (JICT) yang mampu melayani kapal peti kemas besar berkapasitas 16.000 TEUs, menunjukkan kesiapan infrastruktur yang mendukung NLE.
- Meningkatkan daya saing produk nasional dengan mempercepat distribusi dan menurunkan biaya logistik.
- Mempermudah akses dan koordinasi antar stakeholder dalam rantai pasok, termasuk pelaku usaha, pemerintah, dan lembaga terkait.
Cara Kerja National Logistics Ecosystem (NLE)
- NLE bekerja dengan mengintegrasikan berbagai proses logistik melalui platform digital yang terhubung antarinstansi dan pelaku usaha, meliputi:Sistem pengajuan dan penerbitan dokumen secara online, seperti surat jalan, surat muat, dan izin ekspor-impor yang sebelumnya harus dilakukan secara manual dan terpisah di berbagai instansi.
- Integrasi data dan informasi antar kementerian/lembaga, sehingga mempercepat proses pemeriksaan dan pengawasan barang.
- Digitalisasi proses pemeriksaan di pelabuhan dan terminal, yang mengurangi waktu tunggu kapal dan bongkar muat.
- Koordinasi lintas sektor untuk sinkronisasi regulasi dan kebijakan, menghilangkan tumpang tindih dan hambatan birokrasi yang selama ini menjadi kendala utama.
- Penggunaan teknologi informasi untuk monitoring arus barang secara real-time, sehingga memudahkan pengambilan keputusan dan penanganan masalah secara cepat.
Kendala dalam Penerapan National Logistics Ecosystem (NLE)
Meskipun NLE telah menunjukkan perkembangan positif, terdapat beberapa kendala yang masih harus diatasi, antara lain:
- Kendala regulasi dan sinkronisasi kebijakan antar kementerian/lembaga yang belum sepenuhnya selaras dengan tujuan NLE, sehingga masih ada hambatan birokrasi dan prosedur yang rumit.
- Infrastruktur logistik yang belum merata dan kurang memadai di beberapa wilayah, terutama daerah terpencil dan kepulauan, yang menghambat konektivitas dan distribusi barang.
- Adopsi teknologi dan digitalisasi yang belum merata di kalangan pelaku usaha, terutama UMKM dan perusahaan kecil menengah yang masih terbatas akses dan kemampuan digitalnya.
- Koordinasi antar stakeholder yang kompleks, mengingat banyaknya pihak yang terlibat dalam rantai pasok nasional.
- Kebutuhan peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang mampu mengelola dan mengoperasikan sistem digital NLE secara optimal.
Untuk mengatasi kendala tersebut dan memaksimalkan manfaat NLE, beberapa terobosan yang perlu dilakukan adalah:
- Percepatan harmonisasi regulasi dan kebijakan lintas kementerian/lembaga agar proses logistik menjadi lebih lancar dan tidak terhambat birokrasi.
- Pengembangan dan pemerataan infrastruktur logistik, khususnya transportasi dan pelabuhan di wilayah luar Jawa dan daerah kepulauan, untuk memperkuat konektivitas nasional.
- Peningkatan kapasitas dan literasi digital pelaku usaha, termasuk UMKM, agar mereka dapat memanfaatkan platform NLE secara optimal dalam kegiatan bisnisnya.
- Penguatan kolaborasi dan sinergi antar stakeholder, baik pemerintah, swasta, dan asosiasi usaha untuk mendukung implementasi NLE secara berkelanjutan.
- Pemanfaatan teknologi terkini seperti big data, AI, dan IoT untuk meningkatkan monitoring, prediksi kebutuhan logistik, dan efisiensi operasional.
- Peningkatan transparansi dan akuntabilitas sistem untuk mencegah praktik korupsi dan penyalahgunaan dalam rantai pasok.
Contoh Nyata Penerapan NLE di Indonesia
- Pelabuhan Tanjung Priok, Perak, Belawan, Makassar, dan lainnya: sudah integrasi layanan SSm QC, SSm Pengangkut, dan layanan perizinan lainnya
- Bandara Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Juanda, Kualanamu, Sultan Hasanuddin, Hang Nadim: sukses menekan waktu dan biaya pemeriksaan kargo, meningkatkan keamanan dan efisiensi. (customspedia)
- Cikarang Dry Port: mendemonstrasikan dry-port yang diintegrasikan melalui NLE, menunjang percepatan clearance dan meminimalkan kemacetan.
- Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia): penggabungan induk BUMN ke dalam NLE meningkatkan konektivitas infrastruktur maritim nasional.
National Logistics Ecosystem (NLE) merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia untuk mereformasi sistem logistik nasional dengan pendekatan digital dan integratif. Dengan NLE, diharapkan biaya logistik dapat ditekan, waktu pengiriman dipercepat, dan daya saing produk nasional meningkat. Meskipun masih menghadapi berbagai kendala, terobosan dalam regulasi, infrastruktur, digitalisasi pelaku usaha, dan kolaborasi multisektor menjadi kunci keberhasilan implementasi NLE ke depan. Sebagai pelaku usaha dan pengamat, saya melihat NLE sebagai fondasi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih efisien dan kompetitif di era globalisasi.
Gambar oleh: